Permintaan Ketua PD GNPK-RI Kabupaten Sintang, Pemkab Sintang Harus Fokus Membangun Infrastruktur Dasar Jalur Perbatasan -->

Permintaan Ketua PD GNPK-RI Kabupaten Sintang, Pemkab Sintang Harus Fokus Membangun Infrastruktur Dasar Jalur Perbatasan

Selasa, 11 Oktober 2022, Oktober 11, 2022

SINTANG (Kalbar), Sintang.zonamerdeka.com Mesamadi.A.Md ketua PD GNPK-RI Kabupaten Sintang Minta Pemerintah Kabupaten Sintang Bisa menganggarkan  untuk perbaikan dan Peningkatan Jalan Dari Dermaga HTI Desa  Senangan Kecil menuju Simpang Mengerat Desa Raden Jaya.Hal ini disampaikan Mesamadi pada hari Selasa (11/10/2022).


Menurut Mesanadi, jalan tersebut awalnya jalan perusahaan PT. Batasan untuk keperluan mengangkut kayu log sekitar tahun 1988 dan tahun 1989 pertama pembukaannya. Setelah tutup kayu log dilanjutkan dengan perkebunan akasia maka jalannya dinamakan jalan HTI. 


"Setelah tutup PT batasan digantikan ole PT Yanmaker dan  PT. 88, setelah Pak Cornelis pertama jadi Gubernur Kalbar ada juga perbaikan di beberapa ruas jalan tersebut," terang Mesamadi.


Kalau dilihat dari sejarah jalan tersebut sebenarnya tinggal pemeliharaan dan peningkatan mutu nya.namun sayangnya jalan HTI yang banyak menghubungkan antar Desa dan Dusun sebelah Kanan mudik Sungai Ketungau seakan diabaikan dan kurang mendapat  perhatian sehingga ada beberapa ruas jalan yang kalau musim hujan jadi genangan air dan lumpur,bahkan ada gorong gorong yang roboh seperti di kilometer 6 Desa Senangan Jaya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.


"Khusus ruas jalan dari HTI hingga simpang mengerat Desa Raden jaya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten sintang, Provinsi Kalimantan Barat, yang selama ini seperti tidak tersentuh dalam anggaran, padahal ruas jalan ini adalah akses utama dari berbagai Desa ke Kecamatan bahkan sebagai penghubung dengan Kecamatan Puring Kencana, Kantuk dan Badau Kabupaten Kapuas Hulu," jelas Mesamadi.


Alin yang merupakan warga Desa Wana Bhakti Nanga Seran mengungkapkan kekesalannya untuk hanya mengantarkan ongkos anaknya yang sekolah di Nanga Merakai mengatakan  melewati HTI ini.


"Saya dan beberapa pengendara motor lainnya untuk menyebrang melewati gorong-gorong yang hanyut beberapa hari lalu ini harus membayar Rp 20.000 untuk jasa penyebrangan sekali lewat, setiap kami turun ke Merakai. Untuk biaya perawatan sepeda motor kami tidak kurang 200 ribu sampai 300 ribu harus kami keluarkan,di tambah lagi biaya jasa penyebrangan sungai ketungau kami harus keluar uang 100 ribu untuk pulang-pergi karena jembatan ketungau 2 yang tidak kunjung selesai," terang Alin.


Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga masyarakat Desa Gut Jaya Bhakti nama lainnya enteloy, Alin juga menambahkan supaya Pemerintah harus punya rasa simpatinya kepada penderitaan masyarakat perbatasan.


"Di sepanjang jalur Mudik Sungai Ketungau. Apalagi katanya wilayah kami adalah beranda NKRI, yang katanya berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia bagian serawak, tolonglah perhatikan kami, sudah 77 tahun kita merdeka kok jalan saja masih kayak kubangan lumpur, bahkan jalan dari HTI ke Simpang Mengerat paling sekitar 16 kilometer. Dan kepada anggota DPR Kabupaten sintang, khususnya Dapil Ketungau jangan hanya pada waktu kampanye pemilihan ini menjadi jualan politik, untuk memperdayai kami supaya memilih," tutupnya (Sandhy)


Editor: Bostang 

TerPopuler